Hikmah Peringatan Isra Mi’raj Desa Bojonggenteng Menjadi Moment Mempererat Semua Element Masyarakat


Sukabumi – Interaksinews.com  ||  Warga Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, menggelar peringatan Isra Mi'raj Nabi besar Muhammad SAW dengan penuh khidmat dan kemeriahan,  Kamis 27 Februari 2025. 

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Bojonggenteng bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Bojonggenteng sebagai bagian dari persiapan menyambut bulan suci Ramadan.

Kebersamaan dalam Peringatan Isra Mi'raj

Bertempat di Halaman  kantor Desa Bojonggenteng, acara ini dihadiri oleh berbagai element masyarakat, termasuk santri, tokoh agama, serta jajaran pemerintahan desa. Warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia, tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan panitia. Kehadiran Ketua MUI Desa Bojonggenteng beserta para pengurus menambah kekhidmatan suasana.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Bojonggenteng, Yudi Wahyudi, menekankan pentingnya peristiwa Isra Mi’raj sebagai moment untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta mempererat hubungan antarwarga.

"Kita jadikan momentum Isra Mi'raj ini sebagai ajang mempererat ukhuwah Islamiyah, meningkatkan keimanan, dan Keraqwaan serta mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih," ujar Yudi Wahyudi di hadapan peserta yang hadir.

Ia  juga mengapresiasi kerja sama masyarakat dalam menyukseskan acara ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di tahun-tahun mendatang.

Pawai Keagamaan dan Lomba Azan turut Memeriahkan Acara ini

Peringatan Isra Mi’raj kali ini juga  tidak hanya diisi dengan pengajian dan ceramah agama, tetapi juga dimeriah kan dengan berbagai kegiatan menarik. Salah satunya adalah pawai keagamaan, di mana peserta terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa yang mengenakan pakaian muslim seragam dan membawa berbagai atribut Islami. Beberapa kelompok tampak membawa miniatur masjid serta replika Buraq, kendaraan yang disebut dalam kisah perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, digelar pula lomba adzan yang diikuti oleh anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dan perwakilan dari setiap RT di Desa Bojonggenteng. Lomba ini bertujuan untuk melatih kepercayaan diri anak-anak dalam mengumandangkan adzan serta meningkatkan kecintaan mereka terhadap ibadah shalat.

"Alhamdulillah, anak-anak sangat antusias mengikuti lomba adzan ini. Semoga mereka semakin semangat dalam belajar agama dan mengamalkan ajaran Islam," ujar juri lomba, Endin Sa'adudin, S.H., Serta Dede Maskur. Sp.d.

Ceramah Agama: Meneladani Perjalanan Spiritual Nabi besar Muhammad SAW.

Sebagai puncak acara, ceramah agama disampaikan oleh Ust. Gunawan (Ust. Oyag), seorang ulama setempat yang dikenal luas di Bojonggenteng. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan pentingnya meneladani perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

"Isra Mi’raj bukan hanya tentang perjalanan fisik Rasulullah, tetapi juga tentang perjalanan spiritual yang mengajarkan kita pentingnya sabar, tawakal, dan disiplin dalam menjalankan ibadah," jelas Ust. Gunawan (Ust. Oyag).


Ia  juga menekankan pentingnya menjaga shalat lima waktu, yang merupakan salah satu kewajiban utama umat Islam dan menjadi inti dari peristiwa Isra Mi’raj.

Harapan Warga untuk Peringatan yang Berkelanjutan

Antusiasme warga dalam mengikuti seluruh rangkaian acara menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap kegiatan keagamaan. Banyak warga berharap agar peringatan Isra Mi’raj ini dapat terus diadakan setiap tahunnya.

"Acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan dakwah bagi generasi muda. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi," ujar Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sukabumi, KH. Aang Abdullah Zein.

Dengan semangat kebersamaan, peringatan Isra Mi’raj di Bojonggenteng tidak hanya memperkuat nilai-nilai keislaman tetapi juga semakin mempererat tali silaturahmi antarwarga. Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi keagamaan dapat menjadi perekat sosial di tengah masyarakat.

Reporter: Hendrik

Komentar